Sabtu 24 juli 2010..
Salah satu hari yang menjadi tonggak sejarah bagi kehidupanku. Hari yang luar biasa. Dimulai ketika detik-detik mengharukan itu tiba. Aspal yang terbentang luas dihadapanku, dengan lukisan indah di atasnya. Meskipun bukan di tempat yang sama, tetapi aku merasakan 'duniaku' kembali. Semangatku tak terkendali. Memoriku berputar ke beberapa tahun silam ketika 'duniaku' ini lahir. Senyum haru itu tak dapat kusembunyikan. Kuhempaskan bola dalam genggamanku ke aspal tersebut. Ya, basket, satu kata yang ku rindukan. Satu kata dengan moment luar biasa itu kini kembali dihadapanku.
Senang rasanya menyambut 'duniaku' yang telah lama hilang. Teringat kembali akan mereka yang hidup bersama 'duniaku'. Cakra basketball club, Ka Qinoy, Ka Dimas, farah, mia, ita, salma, ariza, ferdi, fandy, opik, dll. Latihan rutin setiap malam sabtu dan malam minggu itu selalu kunantikan. Sampai akhirnya aku harus berpisah dengan 'duniaku' karena pindah rumah. Mau bagaimana lagi, aku harus merelakannya, meskipun rasanya berat.
Sekarang 'duniaku' telah kembali, meskipun tanpa mereka. Aku tak peduli panasnya matahari menyengat tubuhku dan membuatku hitam. Aku rindu. Aku akan menghabiskan waktu dengannya. Ternyata aku masih ingat sedikit teknik-teknik yang diajarkan Ka Qinoy. Shoot demi shoot aku lakukan, drible, lay up, dan beberapa teknik dasar lainnya. Aku semakin bertekad mengembalikan 'duniaku' ke kehidupanku sekarang. Ya, aku mau ikut UKM basket. Mungkin terlambat, mengingat sekarang aku udah semester 6, tapi tak apalah. Dua jam lebih bersama 'duniaku' sangat tidak terasa. Aku disadarkan oleh suara perutku yang kelaparan. Maklum, belum sarapan. Akhirnya aku sudahi mengautis dengan 'duniaku' itu. Setelah membersihkan diri aku bergegas makan. Seperti biasa, setelah latihan pasti nafsu makanku bertambah, dalam waktu sekejap sop iga sapi dihadapanku telah habis, bahkan ketika ibuku meminta ku menghabiskan makanannya aku pun menyanggupi. Hehe, memang begitulah.
Setelah sampai kost, rasa lelah mulai menjalar tubuhku. Ingin rasanya istirahat. Aku bimbang, apakah jadi ikut UKM basket atau tidak. Aku bertanya pada sahabatku, dan dia mendukungku. Ibuku juga demikian. Ya sudah lihat kondisi besok saja. Malamnya di GOR ada pertandingan olahraga dies natalis STIS. Sebenarnya aku sudah berencana untuk menonton pertandingan tersebut, tapi entah mengapa kepalaku sakit sekali malam itu. Mungkin efek kepanasan saat latihan tadi siang. Ya sudahlah aku tidak datang, lagipula ada tugas yang harus ku selesaikan. Ada yang menanyakan kenapa aku tidak datang. Terus terang aku bilang ke dia kalau lagi sakit kepala dan sedikit gejala flu. Entah ada angin apa, dia menawarkan untuk membelikanku obat flu dan makan. Awalnya aku tolak dengan halus karena sudah beli makan dan takut merepotkan dia, tapi dia bilang, "sama sekali ga ngerepotin kok, kan aku sekalian jalan ke GOR". Ya sudah aku terima penawarannya. Tidak lama kemudian ia datang. Dengan senyum ramah ia berikan 2 strip obat flu untukku dan sebotol jus guava. "Semoga cepet sembuh", katanya. Aku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Setelah itu aku masuk, dan dia ke GOR. Ia janji akan memberitahukan hasil pertandingan kepadaku. HPku selalu berdering menandakan sms masuk darinya. Ia mengingatkan aku untuk segera makan, minum obat, dan jusnya, lalu istirahat. Aku agak bingung kenapa dia tiba-tiba jadi sebaik dan seperhatian ini? Sudahlah mungkin hanya karena aku sedang tidak enak badan. Aku mencoba berpikir positif.
Minggu, 25 juli 2010..
Aku bangun pukul 5.00 wib, tepat begitu alarmku berbunyi. Aku ingat dia minta dibangunkan jam segitu. Awalnya cuma niat mau missed call dia, eh tapi tidak sengaja terangkat. Akhirnya kami ngobrol sebentar. Kemudian aku bersiap-siap untuk latihan basket di GOR. Ya, aku memutuskan untuk ikut, dan untungnya sakit kepala ini sudah tidak terasa. Berangkat pukul 6.00 kurang dengan bekal bola dan 2 botol air mineral. Lagi-lagi aku tidak sarapan. Sampai di GOR ternyata hanya sedikit yang ikut, sekitar 16 orang. Mulai dari pemanasan, jogging, latihan shoot, dan dilanjutkan dengan main setengah lapangan. Aku masih kaget saat main yang sebenarnya, karena sudah lama tidak latihan. Staminaku juga berkurang karena sepertinya aku benar-benar flu. Seusai latihan aku pulang ke kost, Menjalani aktivitas seperti biasanya. Dan ternyata flu ku semakin parah. Dia bilang itu akibat aku terlalu memforsir main basket hingga kelelahan. Benarkah?
(bersambung...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar