Kamis, 07 Agustus 2014

You Deserve More..



“Jadi mau lo apa sih?”, Glenn menatap Julia dengan tajam. Kata-katanya begitu keras menampar hati kecil wanita rapuh itu. Kekesalannya tergambar jelas di rahangnya yang mengeras. Suasana begitu panas, hingga air mata Julia meleleh pelan di sudut pipinya yang memerah. Bukan karena perona yang terlalu banyak ia sapukan di pipinya, namun karena bentakan Glenn yang begitu membahana membuat orang-orang di sekitar yang awalnya tak peduli jadi berpikiran macam-macam.

“Lo tuh bukan siapa-siapa gw. Lo gak berhak ngatur gw. Gw deket sama lo, bukan berarti lo bisa atur-atur gw seenak jidat. Lagian mau lo apa sih? Lo ngarep jadi pacar gw? Ih..jangan mimpi!”

Julia terperangah. Pipinya semakin memerah. Perempuan mana yang tak malu dibentak seperti itu di tempat umum. Namun ia tak bergeming. Tidak pula menangis lalu menampar penuh amarah seperti layaknya adegan drama di televisi. Dengan penuh ketegaran ditatapnya kedua bola mata Glenn dalam-dalam. Hal yang sangat mustahil dilakukan seorang Julia sebelumnya. Ia tak pernah tahan menatap Glenn berlama-lama. Ia takut Glenn dapat menebak apa yang dipikirkannya. Namun tidak kali ini. Tekadnya sudah bulat. “Biarlah Glenn tahu semuanya..”, gumamnya.

“Kalo kamu berpikir aku mau kamu jadi pacarku, kamu salah. Salah besar. Aku sama sekali gak menginginkan itu.”

“Maaf. Maafkan aku.”

“Aku memang mencintaimu. Tapi cintaku lebih dari itu.” 

“Aku pernah meminta, jika suatu saat aku jatuh cinta, jadikan itu untuk selamanya. Bukan untuk sesaat, sekedar status, atahu merayakan anniversary bersama. Bukan sekedar reminder dari pagi sampai malam, atahu sekedar menelepon berjam-jam tanpa manfaat.”

“Aku jahat jika aku hanya menyandangkanmu status ‘pacar’. Status yang klise menurutku. Sementara kamu berhak mendapatkan lebih.”

 “Aku tak ingin sekedar kau ingatkan untuk shalat. Jadilah kau imam, untukku dan keluarga kecil kita. Berada satu shaf di belakangmu adalah salah satu impianku. Mengingatkan kala aku lalai, tak lupa mengajakku untuk melengkapi dhuha dan tahajud. Lalu kelak kukecup punggung tanganmu seraya aku mengamini semua do’a-do’amu.”

“Aku tak ingin sekedar kau ingatkan untuk makan. Inginku menjadi wanita yang menyiapkanmu sarapan, bekal untuk makan siang, dan makan malam. Aku ingin jadi yang paling tahu makanan favoritmu, yang kamu tidak suka, dan yang menjadi pantanganmu untuk kuhindari. Bahagiaku adalah saat melihatmu melahap habis makanan yang aku buat. Meski sederhana, namun itu berkesan mendalam.”

“Aku ingin menjadi pendengar yang baik untuk segala permasalahanmu. Bersama kita temukan solusi terbaik. Do’aku takkan henti menemanimu. Hingga kelak kulihat senyum mengembang di bibirmu. Dengan penuh bahagia kau capai kesuksesanmu.”

“Aku mengikhlaskan sisa hidupku kuhabiskan untukmu. Setia menjadikanmu cinta ketiga dalam hidupku, setelah Allah dan orangtuaku. Tak kan lelah aku belajar untuk menjadi bidadarimu di dunia, dan di akhirat kelak. Karna kamulah kekuatanku. Dan bagiku cinta adalah pengabdian tanpa batas.”

“Jika itu semua tak cukup membuatmu bahagia, aku ikhlas. Aku ikhlas melepasmu, sebagai mana aku bahagia menyambutmu dalam kehidupanku. Aku ikhlas tak memilikimu jika bahagiamu ada pada yang lain. Kenyamanan denganmu selama ini adalah anugerah terindah yang pernah aku rasakan.”

Julia terdiam sesaat. Diamatinya lelaki yang amat dicintainya itu. Tetapi yang dipandanginya hanya diam membisu. Terlihat jelas bagaimana bola mata Glenn menari-nari ke segala penjuru, seakan mencoba mencari kata yang tepat, namun tak juga ketemu. Digenggamnya kedua tangan Glenn dengan penuh keberanian. “Tak apalah, biar selesai semuanya..”, begitu pikirnya.

 “Terima kasih, Glenn.. Terima kasih untuk semuanya.”

“Kamu kisah terindah yang pernah ada dalam hidupku.”

“Maaf jika cintaku ini telah mengganggu kebahagiaanmu.”

Julia tersenyum menghela nafas panjang. Rasa yang selama ini hanya dipendamnya, kisah yang selama ini hanya dibagi dengan Tuhannya, dalam hatinya begitu lega bisa mengungkapkan itu semua.  Hingga ia memutuskan untuk meninggalkan Glenn sendirian.

Dan Glenn, lelaki itu hanya terdiam terperangah. Tak pernah disadarinya Julia memendam itu semua. Wanita yang selama ini dikenalnya, wanita yang selalu ada, dan selalu ingin berada di sisinya. Wanita yang dikiranya begitu rapuh, ternyata kuat menyimpan cinta yang begitu besarnya. Cinta yang semestinya ia sadari dari dahulu. Cinta yang semestinya ia rasakan juga, jika saja ia tak membohongi hati kecilnya. “You deserve more, Julia..”, lirihnya dalam keheningan malam.

Sabtu, 19 Juli 2014

#dearyou



Adalah bahumu..
Tempat ternyaman ketiga dalam hidupku..
Untukku meletakkan lelah,
Setelah sujudku dan rengkuhan ibu..

Adalah bahumu..
Dimana aku merasa aman
Dari sengat dunia yang mengerikan
Dari kehidupan yang menjemukan..

Adalah bahumu..
Dimana aku ingin hentikan waktu
Untuk sesaat atau selamanya
Tak ingin berlalu begitu saja..

Adalah bahumu..
Yang selalu ada di sisiku
Tanpa aku mengerti apa yang ada dalam pikiranmu
Kala ku bersandar di sisimu..

Selasa, 15 Juli 2014

Be Strong, My Sunshine..


Dear my sunshine..
if i can't be a pen to write your happiness,
can i at least be an eraser to erase your sadness..?
 
Mentariku..
Adalah pagi yang mendung tanpa senyummu. Aku bukanlah cenayang yang mampu membaca pikiranmu. Dan aku bukanlah orang terdekat yang tahu segalanya tentangmu. Namun cukup bagiku membaca sorot tajam matamu untuk turut merasakannya. Ya, pagi ini sorot mata itu kehilangan sinarnya. Ya, pagi ini tak kulihat senyum merekah di bibirnya. Ada apa?

Mentariku..
Sepenggal kata-katamu hadir di ponselku. Ya, di situlah tempat aku mencari tahu kabar tentangmu. Aku berharap setiap saat, setiap detik, kau bersedia membagi apa yang kau rasa. Seperti pagi ini. Tiga kata yang cukup membuatku pahami, mengapa sinarmu ditelan bumi.

Mentariku..
Aku mungkin tak cukup akrab dengan rasa kehilangan. Bahagiaku sungguh sempurna dengan adanya mereka. Ayah, ibu, dan adik tercinta. Hidupku lengkap karenanya. Meski kini jauh dari sisi, masih bisa kurasakan hangatnya suasana di sana.

Lalu..bagaimana denganmu, Mentariku..?
Sungguh pahit pastinya hidup tanpa rengkuhan kasih seorang ibu. Manusia yang sedari awal kau diciptakan selalu bersamamu dan menyayangimu. Dengan semurni-murninya cinta, dengan setulus-tulusnya kasih sayang. Tujuh tahun tanpanya, tentu bukan hal yang mudah. Aku tak bisa menerka, sudah sedalam mana jelaga kesedihanmu. Aku pun tak dapat mengukur, sudah sebesar apa ketegaran yang kau bangun.

Mentariku..
Aku bukanlah siapa-siapamu. Aku pun tak memiliki sesuatu untuk menghapus dukamu.
Aku hanya 'dipinjami' tubuh ini dari Yang Maha Memiliki.
Sepasang mata ini..yang kuharap mampu meneduhkanmu kala kau tatap.
Sepasang telinga ini..yang akan selalu siap mendengar segala keluh kesah, sedih, bahagiamu.
Mulut ini..yang senantiasa menyebut namamu dalam do'a.
Bahu ini..yang siap kau sandarkan kala dunia membuatmu lelah.
Tangan ini..yang akan selalu menguatkanmu, menggenggammu, dan meluruhkan egomu.
Jantung ini..yang selalu saja berdebar karna kehadiranmu.
Hati ini..yang turut merasa perih ketika kau sedih.
Kaki ini..yang akan menemanimu melangkah, bersama meraih impian.
Dan cinta ini..yang akan merekah kala kau bahagia, ikut hancur kala kau terhempas, menyejukkanmu dan pula menghangatkanmu, bertahan meski panas terik-hujan badai.
Ya..hanya ini yang kupunya.

Tersenyumlah, Mentariku..
Kuatkanlah, dirimu. Aku tahu kau mampu.
Esok adalah hari bahagiamu. Bertambah satu tahun umurmu. Bertambah dewasalah pula dirimu.
Jadikan getir ini sebagai pijakan, kekuatan bagimu untuk menapaki masa depan. Semakin kuat pondasi yang kau bangun hari ini, semakin menjadi tegar pribadimu nanti.

Be strong, my sunshine..
Just like a rainbow after the rain,

A good thing will always happen after you experience pain..

Jumat, 20 Juni 2014

P.S I Love You!

Sebuah judul film yang cukup terkenal. Yup, everybody have known it. Tapi di posting ini, gw bukan mau ngebahas tentang film itu. Yakali nonton film itu aja belum pernah tapi udah sok-sokan mau ngebahas. Hehe, forget it..

First, let me take a deep breath.. fiuhhh..

I'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right, but that's a lie, that's a lie

And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show

'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough
Lagunya Ariana Grande ini sangat menohok batin gw. Pas banget di salah satu kotak kecil di hati gw, yang sekarang ditempati olehnya. Allah sungguh Maha Besar. Di tempat nyempil sekecil itu, selalu akan muat menyimpan semua tentangku, tentangnya, tentang kami berdua. Sungguh hati dan pikiran manusia adalah suatu sistem yang amat sangat luar biasa yang mampu menyimpan segala momen. Momen bahagia, momen berduka, momen yang diharapkan, dan momen yang selamanya hanya akan menjadi impian.

Huffft..let me take a deep breath again..

Pernah gak sih kamu ngerasa nyaman banget ke seseorang? saking nyamannya kamu gak bisa jauh dari dia, dan rasa nyaman itu perlahan berubah menjadi rasa sayang yang teramat dalam. Maaf deh kalo gw lebay, tapi ini serius. Semua hal-hal yang sebenarnya biasa, tapi karena terbiasa dilakukan bersama, perlahan menjadi semakin tertanam, dan menjelma lagi menjadi sesuatu yang..luar biasa.

Nah, sekarang kita kaitkan dua kata luar biasa di dua paragraf barusan..

Hal-hal luar biasa yang gw lakukan bersamanya, entah bagaimana terekam dan tersimpan apik di sistem luar biasa yang diciptakan Tuhan, di dalam tubuh mungilku ini. Dan semua itu bersinergi dengan ajaibnya menciptakan berbagai rasa yang bergantian berpendar dalam alur hidupku. Mungkin kalian bisa tebak rasa apa aja yang muncul?

Ya..ya..ya..semua yang kalian sebutkan itu..semuanya gw rasakan. Ajaibnya, itu semua hanya muncul jika itu berkaitan antara gw dengan dia. Iya, cuma sama dia. Kalo selain sama dia? Biasa, hambar, yaudah gitu aja, gak ada yang spesial. Mungkin akal pikiran manusia gak akan sanggup untuk memikirkan bagaimana ini semua bisa terjadi. Itulah mengapa, cinta itu luar biasa.

Hmm..hmm..wait for a minute, tadi gw bilang 'cinta'? Gw pun gak tau apakah yang gw rasakan ini bisa disebut cinta.

Gw gak tau..

Yang gw tau, gw nyaman sama dia. Yang gw tau, gw akan jauh lebih semangat dan bahagia setiap melakukan apapun dengannya. Yang gw tau, gw akan lakukan apapun yang bisa buat dia bahagia. Yang gw tau, gw gak sanggup menatap matanya. Yang gw tau, gw jauh lebih gak sanggup untuk jauh dari dia, mau itu sebentar banget, apalagi lama banget. Yang gw tau, setiap ada yang ngomongin keburukannya, gw cukup mendengarnya, mengamati, dan jika memang benar gw akan membantunya supaya jadi lebih baik. Yang gw tau, segala hal-hal yang bagi orang itu mengganggu, justru menjadi alasan bagi gw untuk tersenyum. Yang gw tau, kalo rasa-rasa ini udah overload, udah barang pasti air mata gw akan mengalir. Yang gw tau, namanya akan selalu gw sebut di dalam do'a. Dan yang gw tau, mau sebanyak apapun gw tulis disini, gak akan ada habisnya untuk ngebahas tentang dia.

Itu..

Sedalam itu..

Dan.. tersiksa kah gw merasakan itu semua? Apalagi dengan rapat menyembunyikan itu semua?

No.. Absolutely, No..

Justru gw bahagia.

Gw bahagia bisa merasa nyaman dengannya. Gw bahagia bisa melakukan apapun dengannya. Gw bahagia kalo bisa bikin dia bahagia. Gw bahagia saat dimana jantung gw berdebar luar biasa setiap di dekatnya. Gw bahagia bisa merindukannya kala dia jauh. Gw bahagia bisa membantunya jadi lebih baik. Gw bahagia karna selalu ada alasan bagi gw untuk tersenyum. Gw bahagia saat gw masih bisa nangis karna dia. Gw bahagia bisa menyebutnya dalam do'a-do'a gw. Dan gw bahagia, selalu ada yang bisa gw ceritain tentang dia, lagi dan lagi, gak akan pernah habis.

Lalu..apakah gw berharap?

Gw gak berharap yang muluk-muluk. Gw gak akan memaksa dia untuk tetap berada di sisi gw. Gw gak akan memaksa dia untuk merasakan hal yang sama. Gw gak akan memaksa dia untuk membalas apapun yang pernah gw lakukan buat dia. Gw gak akan memaksa dia.

Karna apa?

Karna gw mau semuanya berjalan natural, mengalir apa adanya, tanpa paksaan, tanpa tekanan. Gw yakin kok, hati selalu tahu kemana akan menuju. Iya, hati itu perasa. Sebebal apapun dia, dia pasti akan merasa.

Dan semuanya gw kembalikan lagi ke dia. Gw ikhlas kok dengan apapun yang akan terjadi, seikhlas pertama kali gw memutuskan untuk memilih dia, dan memberikan hati ini kepadanya.

Sebagai penutup..singkat saja, 


I Remember..
Every detail of you..
Every moment that we’ve been through..
Every single tears, a lil’ smile, or a big laugh..
..and i realized..
Right from the start, you were a thief you stole my heart..
Right from the start, I knew that I'd found a home for my heart..
Yes, you’re the winner of my heart..
I prefer to prove it rather than to say, “I love you”..
Because a true love is not a bullshit, which is just came, spoken, and then left.
Kepada Mr. Hulk yang selalu di hati, terima kasih sudah membuatku sebahagia ini. Maafkan aku yang membawamu ke dalam kerumitan ini.
P.S I Love You! :)

I Remember



I Remember..
Every detail of you..
Every moment that we’ve been through..
Every single tears, a lil’ smile, or a big laugh..
..and i realized..
Right from the start, you were a thief you stole my heart..
Right from the start, I knew that I'd found a home for my heart..
Yes, you’re the winner of my heart..
I prefer to prove it rather than to say, “I love you”..
Because a true love is not a bullshit, which is just came, spoken, and then left..

Sabtu, 31 Mei 2014

A Thousand Words for An Amazing UK Trip!

What..England..?!!!”. Ruang rapat seketika hening pas gw teriak ini. Ya iyalah, siapa suruh teriak macam itu pas lagi rapat di kantor, mana pas banget orang kantor lagi panas-panasnya ngomongin kerjaan survei ini survei itu yang semakin menggila. Alhasil langsung dapet tatapan sinis deh dari big boss (yang aslinya memang ‘gede’ banget, hehe..). Matanya mengisyaratkan gw untuk tutup hp saat itu juga. Oke fine, Sir..

Okelah, gw gak mau bahas tentang kerjaan kantor gw kok. Gw mau bahas sedikit tentang betapa euforia gw yang membuncah abis baca hestek #InggrisGratis nya @aMrazing dan @MisterPotato_ID. Iya, gw sungguh sangat ingin ke sana. Dan begitu melihat tweet itu, gw kayak melihat bintang jatuh sehabis make a wish. Hmmm..tapi emang timing nya pas banget lho. Baru aja beberapa hari yang lalu gw buat Dream Note, yang lagi-lagi terinspirasi sama tweet seseorang, yaitu mas Alit a.k.a @shitlicious. Salah satu poinnya adalah: A Trip to England, especially Manchester! Alhamdulillah..pertanda kah ini?

Dream Note yang udah lecek disimpan di dompet ;)

Sayangnyaaa..dari sekian lama waktu yang dikasih, gw baru sempat buat tulisan ini sekarang ini, iya..malam ini juga. Padahal deadline nya ya 31 Mei ini. Bisa bayangin gak betapa hectic nya gw pas nulis ini? Hmmm gak perlu lah ya gw jelasin di sini alasan kenapa gw baru sempat nulis, gak perlu juga kan ya gw deskripsikan betapa gw udah hampir mau nyerah gitu aja, alias gak jadi ikutan ini. Di detik terakhir, gw lihat lagi Dream Note yang selama ini gw simpan di dompet kesayangan gw, dan entahlah..rasanya gak rela aja mimpi itu melayang-layang di angkasa, meninggalkan gw dengan beribu rasa penyesalan.

Oke, fokus lagi.
Kenapa sih gw ngebet banget kesana? Emang disana ada apa?

Pertama. Gw suka travelling.
Asal itu namanya jalan-jalan, entah tujuannya untuk menikmati kekayaan alam, atau etnik budaya di sana, atau wisata kuliner, atau sekedar ‘nyasar’ di suatu tempat yang belum pernah gw kunjungi. Kemana pun, kapan pun, dengan siapa pun, ajakan travelling gak akan pernah gw tolak. Ya..gw akui, gw memang gak senekad ‘Naked Traveller’, karena gw gak bisa sebebas itu. Gw paham banget kalau gw adalah seorang pe-en-es. Abdi negara, yang jatah cutinya diatur sama negara. Gw gak bisa seenak udel melangkah kemana arah angin berhembus. Surat cuti gw harus di acc sama atasan gw dan big boss gw yang rada nyebelin tadi.
Okelah, gak enak juga ya gw malah ngebahas kerjaan lagi.
Tapi begini deh. Mulai sekarang gw berkomitmen. Gw gak akan menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk travelling. Kenapa gw jadi sangat berapi-api? Karena ada satu rekan kerja gw yang ‘boco’ (red-bahasa minang). Artinya? Gila! Iya, dia itu gila banget, sebentar-sebentar cuti dan main kesana kemari. Padahal posisi dia di kantor staf-yang-tidak-ada-duanya, alias single fighter. Ini serius. Gw aja kadang terheran-heran gimana caranya dia bisa dapet cuti dan ijin segitu banyaknya, lebih heran lagi, kok big boss ngijinin dia ya?
Well..daripada gw terheran-heran, mending gw ikuti cara dia kali ya. Yup! Menjadi seorang ‘Nekad Traveller’.

Kedua. Trip nya ke Inggris bro!
Inggris, inggris, inggris. Negara kedua yang pengen banget gw jelajahi setelah Jepang. Entahlah ya, banyak sekali spot dan landmark seru di sana. Beberapa diantaranya adalah Etihad Stadium, Anfield, Stamford Bridge, Old Trafford, Emirates Stadium, Goodison Park, White Hart Lane, dll. Kenapa Etihad Stadium nya gw bold?  Yup..I’m The Citizens. Gw fans nya Manchester City. Hahaha. Tapi tenang aja, gw bukan fans fanatik. Buktinya di rumah adem ayem aja kok, padahal adek gw fans Chelsea, dan Bapak gw fans MU. Bisa bayangin kan kalo gw fans fanatik? Bisa gonjang-ganjing rumah tangga gw. #Lah?
Salah satu sketsa yg gw buat saat diklat prajabatan ce-pe-en-es

keychain favorit yang selalu gw bawa kemana-mana..go city!

Selain stadium markas-markas tim favorit penggila sepakbola, masih banyak lagi tempat yang super seru untuk dikunjungi, Beatles Museum misalnya. Dulu itu, jaman gw masih pake putih-biru, gw demen banget dengerin The Beatles. Bukan, bukan karena gw penikmat musik, jadi waktu itu supir mobil jemputan gw punyanya kaset The Beatles sama Jamrud. Nah, tiap pagi dan sore (Bekasi-Jakarta PP) dengerin ini, alhasil pasti hafal dong, walaupun gak tau judulnya, hehe.
Trus ada apa lagi? Hmmm..ada Big Ben, London Eye, dan..eh iya hampir lupa! 221b Baker Street, alamatnya Sherlock Holmes. Penasaran aja sih gimana isinya The Sherlock Holmes Museum, gimana serunya main detektif-detektifan di sana, gimana sang penulis Sir Arthur Conan Doyle berimajinasi menciptakan sesosok Sherlock Holmes. Ya, intinya, dari bayangan gw, di Inggris gak akan ngebosenin. Selalu akan ada spot seru untuk dijelajahi. Bisa banget buat menuhin gallery instagram dan path, hehe.

Next, alasan ketiga. Gw belum pernah ke LN.
Oke, jangan ketawain gw dulu. Gw mengaku sangat cupu untuk urusan ini. Selama ini cuma berani menjelajah dalam negeri, misalnya Pulau Seribu, Pulau Jawa, Pulau Bali, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat. Cupu banget kan? Iya, makanya gw gak mau secupu itu lagi. Gw udah cukup envy sama teman-teman gw yang udah travelling ke belahan dunia mana-mana. Sementara gw? Gw merasa bagai katak dalam tempurung yang ‘loncat-loncatnya’ di situ-situ aja. So..kali ini gw mau ‘meloncat tinggi lalu terbang sekalian’. Yup, gw mau suatu hari gw bisa cerita ke anak cucu gw, kalo ibunya-neneknya-eyang putrinya yang gak cantik jelita ini pernah melanglang buana ke Inggris. Wow!

Hummm.. Sebenarnya masih banyak alasan-alasan lain yang kalo gw tulis di sini bakal lebih panjang lagi. Bukannya capek ngetik sih, takut kalo keburu deadline dan tulisan gw ini gak ada artinya, hiks..hiks.. Ya, apapun yang terjadi, gw sudah berusaha semaksimal mungkin yang gw bisa. Minimal malam ini gw bisa tidur dengan tenang. Karena apa? Karena gw LEO! Apa hubungannya? Aduh, plis deh, sini gw jelasin. Leo itu, kalau sudah berambisi melakukan sesuatu, pengen dapetin sesuatu, bakal berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Kalau dia menyerah sendiri, kalah sebelum bertanding, penyesalannya bakal jadi drama seumur hidupnya. Dan itu nge-bete-in banget! Gw aja terganggu dengan ‘drama’ itu, apalagi orang lain kan. Maka dari itu, gw bela-belain ngetik sepanjang ini, injury time demi terlaksananya keinginan gw.

Oke, cukup sekian tulisan gak penting dari gw. Makasiiih banget yang udah rela baca. Makasih juga yang udah gak sengaja mampir (pssst! Kalo mau ubek-ubek blog gw, silakan aja, tapi tulisannya udah berdebu, udah lamaaa banget gak nulis lagi, hehe ^.^v).
selfie muka kucel sama veetos, hehe :")
Oh iya, satu lagi janji gw. Gw bakal nulis cerita tentang trip gw di Inggris kalo misalnya gw menang! Aamiin Yaa Allah.. :)