Senin, 02 Januari 2012

aku hanya ingin..

Malam ini aku lelah. Bukan lelah fisik sebenarnya, hanya batin ini sudah terlalu letih menghadapi kekecewaan. Andai ku bisa, aku ingin memutar waktu lebih cepat. Secepat mungkin. Agar aku dapat segera melupakan ini semua, dan kembali tersenyum.

Sejuta rencana tlah terukir indah. Jauh di ufuk harapanku. Segala persiapan pun sematang mungkin aku perjuangkan. Aku ingin memulainya dengan sempurna. Ya..sesempurna mungkin. Namun memang benar, kesempurnaan hanyalah milik-Nya, Dia Yang Maha Kuasa. Sang pengatur skenario kehidupan. Rencana itu pun semakin terlihat menjauh dari hari ke hari. Bahkan bayang-bayang semunya tak lagi berbekas. Tak lagi terlihat.

Hingga detik ini aku di sini. Di dalam kotak persegi panjang yang tidak terlalu besar. Aku hanya mendekam, berusaha memendam apapun yang seketika muncul di pikiranku. Jelas sekali kudengar kebahagiaan mereka di luar sana, kedua orangtuaku, kerabatku, dan lainnya. Aku hanya dapat menarik nafas panjang, berharap kekecewaan ini meluruh seiring nafas yang ku buang. Tak ada yang ku lakukan. Hanya benda-benda mati ini yang ada disekelilingku. Mereka tak dapat berkata. Mereka hanya bisa pasrah apapun yang aku lakukan. Bahkan ketika titik-titik air ini mengalir lembut dan jatuh pada tubuh-tubuh mereka. Bahkan aku tak dapat menyekanya sedikitpun karna pandanganku semakin meluruh.

Aku tahu, ada yang jauh lebih kecewa daripada aku. Aku tahu, seseorang di sana mengharapkan aku disisinya, menemaninya, berbagi tawa dan cerita, berbagi kebahagiaan dengan yang lainnya. Aku tahu, tak seharusnya aku diam di sini. Aku tahu, namun tak ku lakukan apa yang seharusnya ku perbuat. Aku hanya tak ingin menemuinya. Aku hanya mati rasa dengannya.

Sejujurnya, ingin aku menghampiri seseorang di sana. Seseorang yang telah aku kekecewakan. Seseorang yang menyayangiku dengan sepenuh hatinya. Seribu kata ingin aku ucapkan kepadanya, sebuah alasan terdalam mengapa aku sampai bersikap seperti ini. Namun entah setan mana yang menguasai mulutku, hingga kata-kataku menyakiti hatinya. Sungguh tak sepantasnya aku berkata demikian. Aku sungguh sangat menyesal.

Aku ingin malam ini segera berakhir..
Aku ingin kekecewaan ini segera sirna..
Aku ingin melupakan rasa ini..
Terlebih aku sangat ingin mengatakan..Maafkan aku, Ibu..